Thursday, August 22, 2013

Test Keperawanan.. Kenapa Nggak?

Baru2 ini muncul sebuah wacana yang membuat panas publik, terutama para perempuan: test keperawanan. Berbagai kritik hingga makian dilontarkan kepada para pencetus wacana tersebut. Namun entah kenapa, kali ini gw agak2 enggan ngikutin perkembangan berita tersebut. Selain karena isu seperti ini pernah dilontarkan dahulu, namun juga karena, buat gw, nampak seperti ada kabut manis tipis yang menutupi tujuan akhir dari isu tersebut.

Seperti yang kita ketahui bersama, pemilu sudah dekat. Kurang dari setahun kita akan berhadapan lagi dengan perhelatan besar 5 tahunan bangsa Indonesia. Berbagai isu seringkali dilemparkan ke publik menjelang pemilu berlangsung demi mengangkat suara partai maupun individu. Buat gw, tes keperawanan ini sangat ideal sekali untuk mengangkat suara partai maupun perorangan. Karena test semacam ini pasti akan menimbulkan reaksi yang sangat keras dari berbagai kalangan. Apalagi dengan tidak dapat dilakukannya test keperjakaan. Cocok!

Namun, katakanlah test keperawanan memang berhasil masuk undang2 dan dilaksanakan. Buat gw pribadi, boleh2 aja dilakukan. Kenapa nggak? Gender? Melanggar HAM?

Tuesday, August 20, 2013

Anemia Aplastik

Anemia Aplastic, adalah sebuah nama penyakit yang belum pernah gw denger sebelumnya, sampe akhirnya ada tante gw yang meninggal karena penyakit tersebut.

Anemia aplastic adalah penyakit yang disebabkan karena gagalnya sumsum tulang belakang memproduksi sel darah baru. Kegagalan produksi ini antara lain disebabkan oleh virus, paparan bahan kimia, radiasi. Bisa juga terjadi karena pemakaian obat2an dalam jangka waktu yang lama.
Kegagalan produksi sel darah baru ini bukan hanya terjadi pada sel darah merah saja, namun juga terjadi pada sel darah putih dan platelet. Ibarat kata, ini bisa disebut sebagai salah satu serangan sapu jagad terhadap tubuh.

Ketika sumsum tulang belakang gagal memperbaharui sel darah merah yang semestinya diperbaharui setiap 120 hari sekali, maka kadar hemoglobin dalam darah akan menurun drastis, padahal hemoglobin sendiri berfungsi sebagai carrier oksigen dalam darah, sehingga menyebabkan penyakit anemia. Kemudian, sumsum tulang belakang pun gagal memproduksi sel darah putih yang semestinya diperbaharui setiap hari sekali. Padahal, sel darah putih bertanggung  jawab penuh terhadap system imunitas tubuh. Dan kegagalan produksi masih belum berenti sampai disitu. Platelet, yang berfungsi membantu penyembuhan luka dan mencegah pendarahan dengan membentuk gumpalan darah, gagal diperbaharui, padahal semestinya diperbaharui setiap 6 hari sekali. Kondisi ini disebut sebagai pancytopenia, keadaan yang tante gw alamin selama 3 bulan sebelum akhirnya beliau meninggal dunia.

Saking kacaunya sirkulasi darah yang terjadi pada penderita anemia aplastic, ketika jantung berhenti, tidak dianjurkan untuk melakukan CPR, karena bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah.


Anemia Aplastik, termasuk salah satu penyakit yang mengerikan buat gw. Nggak menular n nggak menurun (kata dokter). Namun memungkinkan untuk disembuhkan dengan cara transfusi darah rutin, dan transplantasi sumsum tulang.