Baru2 ini muncul sebuah wacana yang membuat panas
publik, terutama para perempuan: test keperawanan. Berbagai kritik hingga
makian dilontarkan kepada para pencetus wacana tersebut. Namun entah kenapa,
kali ini gw agak2 enggan ngikutin perkembangan berita tersebut. Selain karena
isu seperti ini pernah dilontarkan dahulu, namun juga karena, buat gw, nampak
seperti ada kabut manis tipis yang menutupi tujuan akhir dari isu tersebut.
Seperti yang kita ketahui bersama, pemilu sudah
dekat. Kurang dari setahun kita akan berhadapan lagi dengan perhelatan besar 5
tahunan bangsa Indonesia. Berbagai isu seringkali dilemparkan ke publik menjelang pemilu berlangsung demi mengangkat suara partai maupun individu. Buat
gw, tes keperawanan ini sangat ideal sekali untuk mengangkat suara partai
maupun perorangan. Karena test semacam ini pasti akan menimbulkan reaksi yang
sangat keras dari berbagai kalangan. Apalagi dengan tidak dapat dilakukannya
test keperjakaan. Cocok!
Namun, katakanlah test keperawanan memang berhasil
masuk undang2 dan dilaksanakan. Buat gw pribadi, boleh2 aja dilakukan. Kenapa
nggak? Gender? Melanggar HAM?