Tuesday, March 4, 2014

Diabetes Melitus

Taukah anda, bahwa lebih sekitar 371juta jiwa penduduk di dunia ini adalah penderita diabetes? Dan Indonesia menduduki peringkat ke-7 dengan jumlah sekitar 7,6juta jiwa penderita diabetes.

Diabetes Melitus (DM) atau penyakit kencing manis terjadi ketika kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) yang terus menerus yang disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat akibat gangguan insulin, dimana gangguan insulin ini bisa berupa tubuh kekurangan insulin atau tubuh tidak bereaksi terhadap insulin. Insulin dalam tubuh dihasilkan melalui pankreas. Apabila kadar gula meningkat, pankreas menghasilkan insulin. Dan apabila kadar gula menurun, pankreas akan menghasilkan glucagon.

Kadar gula dalam darah yang berlebihan terjadi ketika glukosa/gula gagal dikonversi menjadi energi, dimana insulin-lah yang menjadi kunci dari proses ini. Insulin, diibaratkan sebagai kunci pembuka pintu sel agar glukosa dapat masuk dan diubah menjadi energi.


Siapa saja yang berpotensi menderita diabetes? Manula diatas usia 45 tahun, kegemukan dengan indeks masa tubuh > 23kg/m2 (cara menghitung indeks masa tubuh : IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)/100)2), orang yang jarang berolah raga, orang dengan riwayat penyakit jantung/cardiovascular, keluarga dengan riwayat diabetes, wanita dengan riwayat melahirkan bayi >4 kg, wanita dengan riwayat diabetes pada kehamilan.

Gejala klasik yang dialami adalah: banyak makan, banyak kencing, penurunan berat badan yang signifikan, pandangan mengabur, sering merasa lemas, kulit kering dan gatal, kesemutan di kaki atau tangan, luka yang sulit sembuh, keputihan dan gatal pada wanita, disfungsi ereksi pada pria.

Diabetes Melitus jangan dianggap penyakit yang ringan. Penyakit ini menjadi penyebab utama kebutaan pada usia produktif (Fong DS, et al. Diabetes Care 2013), meningkatkan 2-4 kali mortalitas kardiovaskular dan stroke (Kennel WB, et al. Am Heart J 1990). Kemudian, delapan dari sepuluh penderita diabetes mellitus meninggal karena penyakit kardiovaskular. Penyakit ini juga mejadi penyebab utama amputasi ekstremitas bawah non traumatic (Mayfield JA, et al. Diabetes Care 2013). Penyakit ini mengakibatkan banyak sekali komplikasi kronik pada pengidapnya. Terlebih lagi, separuh penderita Diabetes tidak mengetahuipenyakit yang mereka derita.


Diabetes dapat dicegah dan juga dapat diobati. Diet dan berolah raga yang teratur adalah salah satunya. Diet dengan memakan makanan yang memiliki kadar karbohidrat yang rendah dan olah raga 3-4 kali dalam seminggu selama 30 menit dengan teratur.

No comments:

Post a Comment