Taukah anda, bahwa lebih
sekitar 371juta jiwa penduduk di dunia ini adalah penderita diabetes? Dan Indonesia
menduduki peringkat ke-7 dengan jumlah sekitar 7,6juta jiwa penderita diabetes.
Diabetes Melitus (DM) atau penyakit kencing manis
terjadi ketika kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) yang terus menerus yang
disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat akibat gangguan insulin,
dimana gangguan insulin ini bisa berupa tubuh kekurangan insulin atau tubuh
tidak bereaksi terhadap insulin. Insulin dalam tubuh dihasilkan melalui pankreas.
Apabila kadar gula meningkat, pankreas menghasilkan insulin. Dan apabila kadar
gula menurun, pankreas akan menghasilkan glucagon.
Kadar gula dalam darah yang berlebihan terjadi ketika
glukosa/gula gagal dikonversi menjadi energi, dimana insulin-lah yang menjadi
kunci dari proses ini. Insulin, diibaratkan sebagai kunci pembuka pintu sel
agar glukosa dapat masuk dan diubah menjadi energi.
Siapa saja yang berpotensi menderita diabetes? Manula diatas
usia 45 tahun, kegemukan dengan indeks masa tubuh > 23kg/m2 (cara menghitung
indeks masa tubuh : IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)/100)2), orang
yang jarang berolah raga, orang dengan riwayat penyakit jantung/cardiovascular,
keluarga dengan riwayat diabetes, wanita dengan riwayat melahirkan bayi >4
kg, wanita dengan riwayat diabetes pada kehamilan.
Gejala klasik yang dialami adalah: banyak makan,
banyak kencing, penurunan berat badan yang signifikan, pandangan mengabur,
sering merasa lemas, kulit kering dan gatal, kesemutan di kaki atau tangan,
luka yang sulit sembuh, keputihan dan gatal pada wanita, disfungsi ereksi pada
pria.
Diabetes Melitus jangan dianggap penyakit yang ringan.
Penyakit ini menjadi penyebab utama kebutaan pada usia produktif (Fong DS, et
al. Diabetes Care 2013), meningkatkan 2-4 kali mortalitas kardiovaskular dan
stroke (Kennel WB, et al. Am Heart J 1990). Kemudian, delapan dari sepuluh
penderita diabetes mellitus meninggal karena penyakit kardiovaskular. Penyakit
ini juga mejadi penyebab utama amputasi ekstremitas bawah non traumatic (Mayfield
JA, et al. Diabetes Care 2013). Penyakit ini mengakibatkan banyak sekali komplikasi
kronik pada pengidapnya. Terlebih lagi, separuh penderita Diabetes tidak
mengetahuipenyakit yang mereka derita.
Diabetes dapat dicegah dan juga dapat diobati. Diet
dan berolah raga yang teratur adalah salah satunya. Diet dengan memakan makanan
yang memiliki kadar karbohidrat yang rendah dan olah raga 3-4 kali dalam
seminggu selama 30 menit dengan teratur.
No comments:
Post a Comment