Monday, March 24, 2014

Turun Tangan

Kampanye untuk PEMILU 2014 udah mulai berlangsung seminggu yang lalu. Di jalanan, di media, di dunia maya, bertebaran slogan2 yang mengajak kita untuk memilih sebuah partai, atau memilih pasangan pemimpin Indonesia kelak.

Dari sekian banyak slogan2 tersebut, ada satu slogan yang menarik perhatian gw, yaitu TURUN TANGAN. Slogan yang dipakai Anies Baswedan, yang berniat mencalonkan diri jadi RI1. Kenapa slogan itu menarik perhatian gw, karena, walaupun ide itu gak seger2 banget, ajakan untuk Turun Tangan itu brilian banget.


Kenapa gw bilang ide itu gak seger? Buat yang udah bekerja, mungkin pernah mendengar kata Compliance. Compliance itu berasal dari kata comply, yang artinya patuh, menurut, tunduk. Di kantor2, kata comply ini sering digunakan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap perusahaan, dengan wujud -salah satunya- seperti, melaporkan tindakan2 yang tidak sesuai dengan hukun yang berlaku di Negara kita, maupun peraturan perusahaan. Dengan demikian maka kita telah Turun Tangan dalam membantu perusahaan tempat kita bekerja menjadi lebih baik lagi. Tapi tetep, walau idenya nggak seger, ajakan untuk turun tangan kita dalam setiap hal kecil yang kita lakukan untuk berubah menjadi lebih baik lagi, adalah ajakan yang paling masuk akal dan paling brilian menurut gw, dibanding ajakan2 yang lainnya.

Kenapa gw bilang brilian? Bukan karena gw simpatisan Anies Baswedan, bukan juga karena gw Folowers-nya Panji Pragiwaksono (walau emang gw follow, karena banyak kuisnya :D), tapi lebih karena, buat gw, Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi, Jakarta bisa jadi lebih baik lagi, Bogor bisa jadi lebih baik lagi, dan semua daerah juga menjadi lebih baik lagi, bukan hanya disebabkan oleh pemerintah dan aparat2nya yang bersih dan peduli, tetapi juga karena kita, rakyat2nya juga ikutan bersih dan peduli. Perubahan akan lebih cepat terwujud, ketika kita, masing2 individu yang terlibat didalamnya, ikut Turun Tangan, dengan berubah menjadi individu yang bersih dan peduli.

Kalo lo bingung sama maksud gw, ni gw coba kasi contoh: banyak terjadi di jalanan akhir2 ini, kita pake helm karena takut sama polisi, bukan karena takut mati gara2 kepalanya terbentur aspal. Kita patuh sama rambu2 lalulintas karena takut sama polisi, bukan karena menghargai hak orang lain sebagai sesama pengguna jalan raya.

Coba kalo kita berubah, berani TURUN TANGAN untuk merubah diri kita sendiri dari tidak peduli menjadi peduli, dari tidak menghargai menjadi menghargai, menjadi orang yang lebih baik lagi. Gw yakin, jalanan di Jakarta dan di daerah manapun akan menjadi lebih nyaman untuk dilalui. Yaaa, mungkin masih macet, tapi palingga macetnya ga bikin emosi.

Coba kalo kita TURUN TANGAN untuk kebersihan lingkungan, dengan mengajari diri kita sendiri untuk tertib dalam menbuang sampah kita. Coba bayangin, kayak apa bersihnya lingkungan kita nantinya.

Itu baru soal kita yang mau TURUN TANGAN  buat diri kita sendiri dan cuma berubah di jalan raya n kebersihan lingkungan doang. Udah bisa kebayang deh perubahan apa yang bakalan terjadi. Lantas bagai mana seandainya kita TURUN TANGAN untuk hal2 yang lebih besar?

Ga usah jauh2 mikir mau jadi super hero yang ngajak jutaan orang di Indonesia untuk menjadi lebih baik, cukup dengan mengajak diri kita untuk menjadi lebih baik. Caranya? Ya TURUN TANGAN untuk perubahan menjadi yang lebih baik lagi. Dimulai dari diri sendiri.


Kalo kita setiap liat berita lantas kemudian mengeluh, “sampe kapaaaan kita bakalan kayak gini terus?”. Gw rasa udah waktunya kita menciptakan perubahan dengan memulainya dari diri kita sendiri, dengan tidak bergantung dan mengandalkan orang lain untuk melakukan perubahan.

No comments:

Post a Comment